Hiatus

Pict by: Pinterest
Edit by: Senandika hujan

Awalnya aku dengan sangat gamblang dan tanpa ba bi bu akan menamai tulisan ini dengan judul yang besar “Hiatus”. Satu label yang tersemat dan membuat penulis jadi murung, ya aku menyandang gelar tersebut selama kurang lebih setengah tahun. Meski aku bukan dan memang bukan atau mungkin masih berproses menjadi penulis profesional, tapi bagiku menulis itu seperti obat dan aku dengan sengaja tidak meminum obat itu selama 6 bulan, alhasil aku menjadi sakit; aku tidak tahu akan menulis apa dan tulisan itu berubah menjadi kaku.

Beberapa waktu belakangan ini, aku rindu menulis. Kucoba mencari semangatku yang lenyap entah kemana, memunguti sisa-sisanya pada buku-buku yang telah kubaca, tapi … tetap tidak ketemu. 

Lalu garis takdir menuntunku untuk bertemu beberapa orang yang membawa pelajaran istimewa. Mereka menumbuhkan bibit yang selama ini coba untuk kutanam tapi tak berhasil. Mereka mengingatkanku dengan diriku yang dulu;yang telah lama hilang.

Aku sibuk menjadi orang lain dan menyulap diriku menjadi jin di dalam lampu ajaib aladin yang mengabulkan permintaan semua orang lalu diriku yang asli memudar seiring waktu.

Namun mereka tidak begitu. Aku melihat api di matanya ketika menulis, aku menemukan semangat itu lagi pada diri orang lain. Seakan dia berbisik padaku

“Meski hidup itu sangat berat, jangan menyerah pada hal-hal yang kamu sukai”

semangat mereka menular kepadaku. Lalu aku ingin mencobanya lagi;menulis. Aku tau tidak mudah memulai hal yang dulu kamu sangat mencintainya tapi sekarang terasa begitu asing dan jauh. Tapi kalian pasti sering mendengar alasan mengapa orang jatuh cinta terhadap sesuatu, mungkin kebanyakan mereka akan berkata “Aku tidak tahu, aku hanya mencintainya.” Mungkin seharusnya memang begitu cara kerjanya, terkadang ketika menulis kita tidak butuh banyak alasan untuk melakukannya, cukup tulis saja sesuai navigasi hati dan selamat kamu memulai babak baru untuk mencintai “Menulis”.

Semoga abadi semangat ini, semoga kamu, kita, aku menyukai dan candu dengan “Menulis”.💐